UA-51566014-1 Catatan Harian: Kembali

Sabtu, 13 Desember 2014

Kembali



Sudah lama tidak bersapa. Ya, sepertinya kita terlalu bahagia menjadi dewasa. Disibukkan targetan, terbawa arus menuju titik yang selalu dirindu tapi tak pernah selesai digapai. Selalu ada lagi dan lagi keinginan, berusaha menjadi orang tapi melupakan sisi manusiawi kita yang cenderung haus kebebasan.

Mungkin kamu, aku dan kita sama-sama lupa, atau sengaja mengikhlaskannya begitu saja. Sosok kecil yang tak takut apapun, tak mengharap apapun dan tak berusaha meraih apapun, karena apapun bagi mereka adalah tidak ada. Apapun, hanyalah menjalani hari-hari tanpa pretensi. Tanpa pengkultusan terhadap asa, terhadap belenggu mimpi yang menjeratmu penuh seluruh. Tidakkah kamu rindu sosok itu?

Kita sebagai mereka: tak pernah takut mengalir, tak takut bila harus ikut arus dan tak peduli menuju titik yang lebih rendah atau tercacah berkeping-keping. Lantas bersama ribuan tetes lainnya menuju samudra. Sebagai mereka, yang kita lakukan hanya percaya bahwa muara laksana labirin takdir. Tak ada baik dan buruk, karena kita berpegang pada sesuatu yang begitu teguh… begitu teduh.

Tapi,

Kita sudah lupa, kelewat meninggalkan masa-masa itu dan dalam proses menuju orang. Begitu kan?

Maka mungkin yang perlu kita perbuat hanya menemukan.

Menemukan potongan diri kita dalam bidang-bidang, dalam ruang bahkan mungkin seseorang. Diri kita dalam mereka yang memungkinkan adanya sebuah refleksi. Jangan bodoh, kau butuh cermin setiap saat untuk bisa terlihat layak!

Untuk itu, aku ingin kembali pada dunia yang sudah lama kucintai. Dunia yang membuatku eksis meski ia sendiri maya. Dunia yang membuat hidupku terasa hidup, tanpa kecemasan dalam mengungkapkan apapun dan tentu saja, hanya bisa dibaca juga dimengerti. Aku mau kembali dan jatuh cinta setiap hari.


Sampai suatu saat orang-orang memahami ini bukan sekadar aksara. Tapi dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar