UA-51566014-1 Catatan Harian: Mantra Dari Negeri Dongeng

Selasa, 06 Januari 2015

Mantra Dari Negeri Dongeng

Dahulu kala, ketika alam semesta berbicara dalam satu bahasa, hidup peri kecil bernama Venus. Peri itu bermimpi selamanya bisa menulis dongeng, peris seperti tokoh dalam cerita yang pernah ia baca. Menurut Venus, dongeng adalah dunia serba mungkin. Membuatnya tidak takut menjadi siapapun, apapun. Dongeng memberi Venus kekuatan untuk terbang tanpa sayap, melukis cakrawalanya sendiri dan berlari menggapai keinginan paling mustahil sekalipun.

            Sebagai peri kecil, Venus memiliki kebiasaan yang jauh berbeda dari teman-temannya. Venus suka menjelajah dan terbang ke mana arah, termasuk ke negeri manusia di mana terdapat satu ruang penuh buku. Ruang yang di kepalanya terpetakan sebagai surga.

 Suatu ketika, Venus sedang menjelajahi ruang itu, tiba-tiba matanya tertumbuk pada satu buku misterius. Tepat di halaman 311, ia menemukan sebuah mantra yang berbunyi:

            Majulah terus hai juru-juru dongeng!
          Tangkaplah setiap sasaran tujuan hati. Dan jangan takut!
          Segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar
          Dan bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Venus begitu terpesona pada mantra itu. Seolah ada kekuatan magis yang meruap dari tiap aksara. Kemudian ia berjanji akan mengingatnya ketika lelah dan ingin berhenti melangkah.



Note: satu-satunya fakta dari tulisan di atas adalah  quote W.B. Yeats dalam novel Perahu Kertas. Saya suka sekali sama dua kalimat terakhir: Segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar