UA-51566014-1 Catatan Harian

Minggu, 19 Agustus 2012

Tanpa Nama

Aku ingin menyebut namamu sekali lagi. dalam hari-hari yang dipenuhi perasaaan tak pasti.
Dekat tak membuat hati makin terpaut, lalu penghalang muncul begitu nyata pada deretan huruf dan angka. Kalau harus rela, kenapa masih terpaku dan menengok kembali. Apa yang ada di sana hingga menjadi semakin asing saat raga pulang ke pangkuan ibunda.

Mungkin kau memang bahagia.
Tak seorangpun melarang sanguin untuk disukai. Karena begitu alami, muda dan penuh cita-cita. Dan keistimewaanmu adalah kau tau kau menarik. Jadi tersenyumlah untuk meraih hati siapa saja.

Sayang aku tak suka menyebutmu secara gamblang. Atau harus lari dari pandangan ambigu ketika menatapku. Lebih miris sebab kita berjalan di garis nisbi masing-masing mimpi. Bahkan pada secarik kertas namamu hanyalah sebuah tanda. Tapi di luar batasan yang aku tak tau, kau adalah segalanya.

Berkali-kali angan itu datang.
Melebur semua probabilitas antara kau dan aku. Saat konklusi menyatakan bahwa menjadi satu bukanlah kata mustahil, ia selalu ada dalam kamus hidup manapun.
Mengertilah, aku menyukai tanpa frasa ingin memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar