UA-51566014-1 Catatan Harian: Tersesat

Jumat, 16 Agustus 2019

Tersesat




            Kamu menghilang dalam dirimu, ke dalam ruang penuh pintu, yang tak satupun dituju. Suara-suara, banyak kata, memerintahmu mewujudkan mereka. Menjadi bukan kamu, bahkan, menjadi yang paling dihindarimu.

            Tempatmu terjatuh itu gelap. Dan cahaya, seperti istilah dari semesta lain. Terlalu jauh bagai ribuan tahun. Hanya gelap dan hitam, yang memelukmu laksana jiwa kedua. Bagaimana rasanya kehilangan dirimu?

            Kamu tak tahu mana timur, mana barat, mana utara, mana selatan, seluruh mata angin. Mata kehilangan fungsi melihat, mana setapak mana buntu. Jalan yang kamu lalui selalu berputar kembali padamu. Pada jiwa yang sendiri, sementara hidup berlalu-lalang, melewatimu seperti patung selamat datang. Kamu tetap, sedangkan waktu bergerak. Salah—kamu bergerak dalam semu, persis yang kubilang, selalu kembali. Pulang ke diri yang tak lagi kamu kenal, pada keasingan pribadi.

            Begitukah rasanya kehilangan dirimu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar