Saya merindukan
mereka. Tak peduli lagi ini bertepuk sebelah tangan atau tidak haha. My KKN
Team. Mereka orang-orang asing pertama yang membuat saya nyaman seketika. Aneh,
hanya butuh 2 hari bagi saya untuk membatasi diri. Setelah sebelumnya
membayangkan akan melewati satu bulan penuh basa-basi. Further, yang membuat
saya bahagia adalah fakta bahwa ternyata saya memang professional. :D There’s
no ‘cinlok’ ever. Not at all. Bahwa doktrin yang disuguhkan oleh dosen, senior
dan kawan-kawan mengenai mitos KKN paling santer itu, secuil pun tidak merombak
kontruksi kewajaran sebuah pertemanan. Memang, di sana saya bertemu orang-orang
mengagumkan yang sudah keren semenjak tulang rusuk. Beberapa dari mereka merupakan
pioneer jurusan, bahkan pula fakultas. Tapi dari mereka saya belajar, ini baru
KKN, kalau yang masih satu atap saja sudah tergila-gila menuju gila betulan,
bagaimana bisa objektif terhadap
kekerenan di luar sana. Saya percaya, mutiara sekali pun berada di dalam laut
ia tetap mutiara yang berharga. Orang-orang yang diberi kemampuan olehNya untuk
mengagumkan, adalah pelajaran sekaligus contoh bagi makhlukNya yang lain. #Ngelantur.
Di KKN, perasaan
yang terjalin adalah murni kekeluargaan. Sekalipun pernah ada masalah,
segalanya tertutupi oleh simpul-simpul kenangan-kenangan kocak yang tak bisa
dilupakan.
Mengingat mereka,
lalu dipaksa menyebutkan satu frase, maka yang akan keluar dari mulut saya adalah:
Terima Kasih.
Terima kasih telah
menarik saya dalam zona abu-abu yang membuat segalanya relatif. Sekaligus
mutlak menyenangkan. Saya menyayangi kalian tanpa pretensi apapun. Semata-mata
sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar