Dari tempat biasa, kita bisa menemukan orang-orang luar biasa.
Masih ingat, berawal dari pembagian kelompok yang dikeluhkan. Menjalani
hari berat saat beban satu mata kuliah terasa merusak KHS semester itu. Namun dengan
adilnya, Tuhan menyelipkan rasa hangat persahabatan. Memberi sedikit kesadaran
bahwa proses memang harus demikian adanya.
Terimakasih telah menjadi alarm dalam setiap kelalaian yang akan
kuperbuat. Secara tidak langsung, kamu yang sederhana mengajarkanku tentang ‘harga
waktu’. Untuk mengacaukan jam tidur siang dengan tugas-tugas sialan yang selalu
kau pedulikan. Atas Time Line yang kau buat tanpa butuh perundingan. Namun sepenuhnya
sadar, bahwa tanpamu aku cuma kepala tanpa rencana.
Sekali lagi kau memanusiakanku dengan mengingatkan. Malam ini,
ketika perantara hadirku di dunia saja bahkan tidak. Rupanya perbedaan adalah
keindahan tak kasat mata yang disembunyikanNya dari kecurigaan.
17 Ramadhan,
Apakah kau sedemikian bersahaja namun luar biasa karena menyimpan
rahasia. Pada tubuh 24 jam yang merubah paradigma akan suatu interaksi biasa. Menjadi
simbiosis mutualisme di bawah naunganNya.
Sahabat, kau memang manusia enerjik yang membangunkanku dari kursi
malas. Mengingatkan tentang kehidupan dalam kematian yang mengkerdilkan
pemahaman. Atas dasar itulah, aku menyayangimu karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar