UA-51566014-1 Catatan Harian: Akhirnya

Jumat, 26 Juli 2013

Akhirnya

            Aku tahu bagaimana rasanya. Berada pada titik balik antara cinta dan benci. Hati yang cepat berubah sederhana sekali menangkap penyebabnya. Untuk apa yang lebih duka dari tak diberadakan. Menjalani eksistensi semu di hati seseorang. Kaulah luka yang menggores sepanjang nisbinya suka. Mengalun bagai sebersit cahaya hati yang entah apa namanya.

            Tiba-tiba pandangku terhadapmu biasa saja. Setelah tirai cinta kau sampir tanpa peduli. Di dinding kelabu antara ada dan tiada. Sekarang, pergi pun takkan ada panas yang merebak di pelupuk mata. Membuktikan bahwa rasa memang sesederhana kata. Gigantis dengungnya namun tak lebih dari gombal semata. Ya, kau hanyalah persona dalam arti sesungguhnya.

            Suatu ketika, cinta mengajariku bahwa yang sejati tak pernah rumit. Akan datang pada waktuNya, saat ingatan kembali pada rencana di atas rencana. Dia mengarahkanku ke muara, membelai luka yang hakikatnya pelajaran berharga. Menunjukkan sebagian aku yang ada dalam dirinya. Sepotong ‘aku’ yang tersembunyi dalam palung sepi. Diselipkannya doa untuk namanya yang tak pernah meminta. “Han, masih adakah tempat di hatimu yang nyata? Aku ingin ke sana.”

Filsafat. . .

Terimakasih telah membuka selaput tipis antara kami

Menyadarkan bahwa yang ada selalu berdiri di sana

Pada batas antara mencari dan tawakal pada mauNya

Han, tarik aku ke labirin mesramu dengan alam


Kau membuatku percaya, ‘Tabula Rasa’ itu benar adanya!

2 komentar:

  1. aku yakin swt saat nanti temanku ini akan menjadi penulis :)

    BalasHapus
  2. Amin ya Allah,, semoga cita2mu sebagai peneliti lipi jg tercapai:)

    BalasHapus