Malam ini cukup
pengangguran lagi untuk mengenang manusia keren yang sudah berpulang. Soe Hok
Gie, namanya.
Entah kenapa aku sangat menyukai orang itu jauh dari lubuk hati
yang paling dalam. Cara mengamati, memberikan analisis dan (terkadang) solusi,
benar-benar menunjukkan bahwa dia bukan orang kebanyakan. Bahkan dalam
statusnya sebagai mahasiswa.
Secara fisik dia biasa saja, nothing special. Tetapi yang menarik
adalah: Gie mampu menjadi apatis dan romantic sekaligus dalam satu waktu. Lihat
puisi berikut:
ada orang yang
menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada
serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari,
sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
Aku yakin, tak satu wanitapun membenci sajak. Lembut
dan merayu di tengah debu jalanan pencari tujuan. Siapapun akan senang
dihadiahi kata-kata mesra yang tak biasa.
Dan Soe Hok Gie punya semua. Dengan kekuatan
intelektualitas, ia meramu huruf-huruf menjadi satuan isyarat hati yang
tersampaikan udara. Terus tumbuh sebagai manusia idealis yang membuat berdebar
sembari bingung perempuan-perempuan disekitarnya.
Gie samasekali tak menghindari apa
yang biasa disebut sebagai platonic love. Menikmati hubungan tanpa ikatan untuk
lebih mengikat hati secara pasti.
Aku suka dia, yang tidak hipokrit
mengenai nalurinya. Namun juga menimbang perasaan sebagai suatu yang tidak
boleh merusak mindset. Satu yang paling mudah diingat : lebih baik diasingkan
daripada menyerah pada kemunafikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar