Jenis-jenis Afiks
Afiks pembentuk kata kerja memiliki
beberapa jenis, yaitu:
1) Prefiks
Adalah jenis
afiks yang diletakkan di muka dasar. Dalam pembahasan ini, prefiks memiliki
beberapa macam jenis. Berikut penjabarannya:
a. ke-
Ke + Tua = Ketua, artinya orang yang
mengepalai atau memimpin.
Contoh dalam kalimat: Andi menjadi
ketua panitia dalam acara bedah buku.
Ke + Kasih = Kekasih. Artinya orang
yang dikasihi
Contoh dalam kalimat: Bella adalah
kekasih Edward.
b.
pe-
Pe + Nyanyi = Penyanyi, orang yang
(berprofesi) menyanyi.
Contoh dalam kalimat: Afgan Syahreza
memenangkan award penyanyi pria terbaik.
Pe + Pukul = Pemukul. Artinya orang
yang memukul, alat untuk memukul.
Contoh dalam kalimat: Tongkat
pemukul baseballnya patah.
Pe + Rokok = Perokok. Artinya
(orang) yang suka merokok.
Contoh dalam kalimat: Pak Doni
seorang perokok berat.
c. per-
Per + Tapa = Pertapa, Petapa (fonem
/r/ lesap). Artinya orang yang bertapa.
Contoh dalam kalimat: Resi Drona
adalah seorang petapa sakti.
d. se-
Se + Kantor = Sekantor. Artinya
berada pada satu kantor.
Contoh dalam kalimat: Bu Lina sekantor
dengan suaminya.
Se + Paham = Sepaham. Artinya satu paham; sependapat; sepengertian.
Contoh dalam kalimat:
Karena tidak sepaham, pak Toni memilih keluar dari partai tempatnya bernaung.
2) Infiks
Adalah jenis afiks yang disisipkan di tengah kata.
a. -el-
-El- + Tapak = Telapak.
Artinya bagian tebal pada tangan, kaki.
Contoh dalam kalimat:
Surga di bawah telapak kaki ibu.
-El- + Tunjuk = Telunjuk.
Artinya jari tangan antara jari tengah dan ibu jari yg biasa digunakan untuk
menunjuk
Contoh dalam kalimat:
Telunjuk Cinta tergores pisau.
b. -er-
-Er- + Getar = Gemetar.
Artinya gerak berulang-ulang dengan cepat.
Contoh dalam kalimat: Badan
Rangga gemetar karena ketakutan.
-Er- + Suling =
Seruling. Artinya alat musik tiup yg terbuat dr buluh, logam dan sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
Dadang tengah memainkan seruling bambu.
-Er- + gigi = Gerigi.
Artinya gigi-gigi tajam pada tepi.
Contoh dalam kalimat:
Gergaji itu memiliki gerigi yang tajam.
-Er- + Gendang =
Genderang. Artinya gendang besar.
Contoh dalam kalimat:
Perilaku kasar Rahwana seolah menabuh genderang perang bagi Rama.
3) Sufiks
Adalah afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata
dasar.
a. –an
-An + Tulis = Tulisan.
Artinya hasil menulis. Diturunkan melalui verba menulis dimana hubungan verba menulis dengan objeknya, misal: surat, mempunyai hubungan
hasil.
Contoh
dalam kalimat: Tulisan Wawan sering dimuat di Koran.
-An + Baca = Bacaan.
Artinya buku, artikel dan sebagainya yang dibaca.
Contoh dalam kalimat:
Koran Kompas sudah menjadi bacaan wajib bagi ayah.
-An + Pangkal =
Pangkalan. Artinya tempat berlabuh. Dibentuk dari verba berprefiks ber-
memiliki makna gramatikal ‘tempat ber- (dasar)’.
Contoh dalam kalimat:
Ria menunggu Dea di pangkalan angkut.
b. –at
-At + Hadir = Hadirat.
Artinya hadapan. Pelaku jamak bersifat feminism.
Contoh dalam kalimat:
Selamat datang hadirin dan hadirat.
c. –si
N (nomina) + N (nomina)
bermakna ‘pelaku jamak’
-Si + Politik =
Politisi. Artinya ahli politik.
Contoh dalam kalimat:
Mengapa para politisi di Negara ini melempem saja.
d. –ika
Bermakna penanda bidang
ilmu.
-Ika + Fisik = FIsika.
Artinya ilmu tentang zat dna energy.
Contoh dalam kalimat:
Andrea benci pelajaran fisika.
e. –in
Bermakna pelaku jamak
maskulin.
-In + Hadir = Hadirin.
Artinya semua orang yang hadir.
Contoh dalam kalimat:
Hadirin dimohon berdiri ketika Presiden datang.
f. –ir
V (verba) + N (nomina)
bermakna pelaku
-Ir + Import = Importir.
Artinya orang yang mengimport.
Contoh dalam kalimat:
Para importir merasa keberatan dengan dinaikkannya bea cukai.
g. –ur
V + N bermakna pelaku
maskulin.
-Ur + Direct = Direktur.
Artinya pemimpin tertinggi dalam suatu perusahaan.
Contoh dalam kalimat:
Ayah Juna adalah direktur perusahaan ternama.
h. –ris
-IS +Akt = Aktris. Artinya wanita yang berperan sebaga pelaku dalam
pementasan drama dan sebagainya di panggung, radio, televisi, atau film.
Contoh dalam kalimat: Aktris jelita itu terpilih sebagai pemenang.
i. –us
bermakna ‘pelaku tunggal, orang yang bergerak dalam bidang’.
Kritik + -Us = Kritikus.
Contoh dalam kalimat: Saya ingin menjadi kritikus sastra ternama.
j. –isme
bermakna ‘paham’.
Kapital + Isme = Kapitalisme.
Contoh dalam kalimat: perekonomian Indonesia terpengaruh
kapitalisme China.
Catatan: bentuk ini diperlakukan sebagai proleksem.
k. –is
bermakna ‘orang yang bersangkutan dengan’.
Kapital + Is = Kapitalis.
Contoh dalam kalimat: Kedudukan kaum kapitalis sudah semakin kuat.
l. –isasi
bermakna ‘proses’.
Organ + Isasi = Organisasi.
Contoh dalam kalimat: Dia aktif dalam berbagai organisasi kampus.
m. –isida
bermakna ‘pembunuh’
Fungi + Isida = Fungisida.
Fungisida digunakan untuk mengendalikan jamur.
n. –ita
bermakna ‘wanita’.
Biduan + ita = Biduanita.
Contoh dalam kalimat: Tania adalah seorang biduanita sukses.
o. –or
Bermakna pelaku masklulin (dengna nuansa unggul).
Akt + Or = Aktor.
Contoh dalam kalimat: Dedy Mizwar merupakan actor senior yang
berkali-kali menggondol piala citra.
p. –tas
Bermakna ‘abstrak’.
Kuali + Tas = Kualitas.
Contoh dalam kalimat: Kualitas barang ekspor di Indonesia selalu
terjamin.
4) Konfiks
Adalah afiks yang
terdiri dari dua unsure, yang satu di muka leksem dan yang lain dibelakang.
a. ke-an
Bermakna proses, hasil, abstrak.
Ke + bakar + an = kebakaran.
Contoh dalam kalimat: ditinggal mudik, belasan rumah di Jakarta
kebakaran.
Ke + Tetap + an = Ketetapan
Contoh dalam kalimat: Ketetapan MPR nomor IV tahun 1978 perincian
mengenai P4.
Ke + turun + an = Keturunan.
Contoh dalam kalimat: Tindak tanduknya mencerminkan keturunan
ningrat.
b. pe-an
V + N bermkna ‘proses’
Pe + tunjuk +an = Penunjukan
Contoh dalam kalimat: Penunjukan Arya sebagai Ketua sudah
dipertimbangkan dengan seksama.
c. per-an
bermakna abstrak, tempat, kumpulan, lokasi.
Per + tunjuk +an = Pertunjukan.
Contoh dalam kalimat: Pertunjukan sirkus akan segera dimulai.
Per + kota + an = Perkotaan
Contoh dalam kalimat: Taman-taman di daerah perkotaan belum
terlalu banyak.
Per + atur + an = Peraturan.
Contoh dalam kalimat: Peraturan dibuat untuk dipatuhi.
Per + mukim + an = Pemukiman.
Contoh dalam kalimat: Banjarsari adalah pemukiman penduduk yang
sangat panas.
5) Kombinasi Afiks
Adalah dua afiks
atau lebih yang bergabung dengan dasar.
a. pember-an
Bermakna ‘proses’
Pember + berangkat + an = Pemberangkatan.
Contoh dalam kalimat: Pemberangkatan pesawat ditunda karena cuaca
buruk.
b. penye-an
Bermakna tindakan.
Penye+ kutu + an = Penyekutuan.
Contoh dalam kalimat: Penyekutuan Tuhan merupakaan dosa berat.
c. perse-an
bermakna menghimpun.
Perse + kutu +an = persekutuan
Contoh dalam kalimat: Orang Kristen sering mengadakan persekututan
doa.
e. keber-an
Keber + sama + an = Kebersamaan. Memiliki makna bersama-sama.
Contoh dalam kalimat: Semoga kebersamaan ini tidak cepat berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar