· Setelah kemarin sempat bingung nyari materi tentang pembuatan film (karena mbah gugel pun bahkan ngasih info dikit banget), saya pengin sharing sedikit tentang produksi film. Barangkali suatu saat ada yang berada pada posisi saya.
Jenis-jenis
film
a. Film Dokumenter: merupakan film
yang menyajikan realitas tentang sesuatu. Misal film Moana (1926), Anak
Seribu Pulau (Miles Production). Film documenter tidak pernah lepas dari
tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok
tertentu.
b. Film Cerita Pendek (Short
Film): bedurasi di bawah 60 menit. Banyak dihasilkan oleh mahasiswa jurusan
film atau kelompok yang menyukai dunia film.
c. Film cerita panjang: Berdurasi 90-100
menit. Film bioskop tergolong dalam film ini, missal Dances With Wolves.
d. Film jenis lain:
1.
Film perusahaan, digunakan untuk kepentingan isntitusi, seperti alat bantu
presentasi.
2.
Iklan Televisi, diproduksi sebagai sarana informasi baik pengenalan produk
maupun layanan masyarakat.
3.
Program Televisi, missal Variety Show, TV Quiz, Talkshow dan
liputan/berita.
4.
Video Klip, sarana produsen musik untuk memasarkan produk melalui medim
televisi.
·
Cerita
Ini Punya Siapa?
Hak produser:
1. Mengadaptasi
cerita.
2. Mengedarkan
cerita dalam bentuk film dll
3. Mengedarkan
informasi seputar pembuatan film
4. Memproduksi Merchandise
untuk keperluan promosi
5. Bekerjasama
dg media lain utk promosi.
6.
Mengikutsertakan film dalam berbagai lomba.
7.
Mengikutsertakan pemegang hak cipta dlm semua promosi.
Kewajiban
produser:
1. Menjaga nama
baik pemegang hak cipta.
2. Membayar
kompensasi.
3. Memenuhi akomodasi pemegang hak
cipta.
Pakai format Film atau Video?
Awalnya teknologi film masih
menggunakan sistem analog (dari pita kaset ke pita kaset). Namun karena teknologi itu mengalami
penurunan kualitas gambar tiap dipindahkan, maka sistem ini mulai ditinggalkan.
Beralih pada sistem digital dari pita kaset ke computer, popular lewat mesin
AVID sejak 1989.
·
FILM
Awalnya dibuat dari bahan dasar
seluloid. Berukuran 35 mm, 16 mm, 8 mm yg menunjukan lebar pita seluloid.
·
VIDEO
·
Rasio
Shooting: perbandingan antara durasi bahan baku yg dibutuhkan dengan durasi
film.
·
Rasio
Aspek:
Memulai Shooting
Sumber: Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Erlangga:
Jakarta
Secara garis besar sebuah produksi film dibagi menjadi tiga
aktivitas:
1. Praproduksi
2. Produksi
3. Pascaproduksi
Mari kita bahas yang pertama dulu:
1. Praproduksi
Hal pertama sekali
sebelum membuat film adalah adanya beberapa orang yang beritikad memproduksi
ide cerita ke dalam bentuk audio-visual. Ide cerita dalam sebuah film merupakan
awal dari segalanya. Mungkin semacam ‘taawudz’ sebelum baca Al-qur’an, atau preambule
dalam pembukaan undang-undang. Sementara orang-orang tersebut adalah mereka
yang menduduksi posisi penting dalam produksi film, yaitu:
·
Pelaksana
produksi (penentu budget film, kalo di
struktur organisasi kelas jaman SD itu macem bendahara), Sutradara
(panglima di lapangan), penulis skenario (terkadang penulis skenario
juga merangkap sutradara), Penata Artistik, Juru kamera (cameramen).
·
Memilih
pemain inti: bagian ini juga krusial terutama untuk masalah penokohan nantinya.
Tapi pemilihan pemain ini bisa berupa paketan: a. 1 pemeran utama 2 pemeran
pembantu, b. 1 pemeran utama 1 pemeran pembantu, c. 1 pemeran utama 3 lebih
pemeran pembantu.
2. Produksi
Secara KBBI, produksi adalah kata benda. Tapi di kenyataan, jangan
harap ia seperti benda mati yang gampang diapa-apain. Praktiknya, produksi
lebih mirip kata sifat yang membutuhkan ‘semangat’ dan ‘keberanian’
merampungkan.
Untuk
memulai sebuah produksi, timpro biasanya berpatok pada jadwal produksi. Selain itu
berpedoman pula pada call sheet alias keterangan rinci mengenai setting
cerita yang akan diambil, scene berapa saja yang harus diambil serta
berapa yang akan tercover hari ini. Biasanya ini tugas pelaksana produksi nih,
selain membudget, juga membuat skenario kerja dari penulis skenario serta
membuat breakdown. Breakdown itu sendiri adalah rincian dari tiap
adegan, mulai dari kegiatan sampai kebutuhan bahkan dananya.
Contoh
call sheet dan breakdown
3. Pascaproduksi
Setelah semua proses
pengambilan gambar selesai, hal yang perlu dilakukan adalah mantengin
paskaproduksi:
· Proses
editing gambar
· Proses
pengisian musik dan special effect
·
Dubing/
sound effect
·
Quality
control
·
Mastering/
penggandaan
SSUMBER: Hendry TM. 2006. Yok Bikin Film. Laba2 Publisher: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar