Konbanwa, netizen
sekalian... apa kabar?
Sungguh ini hari
yang luar biasa.. sebenarnya saya ingin cerita tentang pengalaman nonton
konsernya mantan pacar (Red: Afgan). Tapi sebagai WNI yang peduli
terhadap negaranya, ada berita yang jauh…jauhhhh (entah berapa ratus tahun
cahaya), lebih penting ketimbang sekadar nostalgia.
Jadi begini, setelah
tepat seminggu Indonesia melantik Jokowi-JK sebagai presiden dan wapres,
tibalah saat diumumkannya susunan kabinet lengkap beserta jajaran menteri. Berikut
nama-nama terlampir:
1. Menteri Sekretaris Negara :
Praktino
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno
9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
15. Menko Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
17. Menteri BUMN : Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian : M Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan : Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan : Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi : M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja'far
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno
9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
15. Menko Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
17. Menteri BUMN : Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian : M Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan : Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan : Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi : M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja'far
Sebenarnya kadar awareness saya
tidak tinggi-tinggi amat. Namun sejak ba’da maghrib tadi partner nostalgia saya
berkasak-kusuk bahwa salah satu menteri yang diumumkan Jokowi dalam kabinet ‘kerja’
adalah civitas academica Undip. Yap, beliau yang namanya tertera di nomor 32,
merupakan dekan fakultas ekonomika dan bisnis (FEB). Prof Nasir, demikian
sapaan akrabnya, merupakan kandidat yang akhirnya meraih gelar rektor terpilih
pada 29 September lalu. Beliau yang mendapat 148 suara dari pilrek tersebut,
sedianya akan memimpin Undip selama empat tahun. Yakni periode 2014-2018.
Awalnya saya sempat tidak percaya
bahwa Prof Nasir diamanahi jabatan menteri. Seperti kita tahu, Ristek dan
Pendidikan Tinggi merupakan sebuah penetrasi sejak sebelumnya Pendidikan Tinggi
tergabung dalam Dikti. Secara, beliau adalah orang ekonomi. Namun keraguan
itu rontok seketika saat ponsel saya bergetar lantaran sebuah ‘jarkom’, yang
intinya berupa undangan untuk hadir dalam diskusi terbuka (Red: siapa saja
boleh datang): Rektor Terpilih Undip Jadi Menteri Riset & Dikti, Tanya
Kenapa?”. Bertempat di Student Center pukul 15.30 WIT (Waktu Indonesia
Tembalang) yang akan dihadiri Prof Narso selaku ketua Pilrek 2014.
Berita ini kalau boleh dianalogikan,
seperti wanita jelata yang sudah dilamar, tiba-tiba pacarnya malah menikah
dengan putri kerajaan. Bagaimana tidak, pelantikan rektor terpilih bahkan baru
akan dilaksanakan pada 18 Desember 2014, namun ‘sang terpilih’ justru digaet
untuk bekerja dalam struktur yang lebih tinggi. Bukan kecewa atau apa, tapi sebagai
setitik noktah di Undip, rasanya aneh ketika menyaksikan rumah yang seperti perahu
bertemu samudra (merasa pasti bakal bermuara ke mana), tiba-tiba kehilangan
calon nakhodanya.
Tapi ya sudahlah.. sebagai bukan
siapa-siapa, saya hanya berharap yang terbaik bagi dua hal yang saya cintai:
Indonesia dan Undip. Semoga Prof. Nasir dapat menjadi bagian integral dari kabinet
‘kerja’ yang memiliki dedikasi tinggi untuk memajukan negeri ini.
Lagi pula, mungkin perasaan aneh ini
akan segera kondusif setelah mengikuti diskusi terbuka di SC. Sedikitnya,
konfirmasi membuat perasaan di-‘PHP’ dapat dibenahi sebagaimana mestinya.
Hidup Indonesia!
Undip Jaya! -> (Jargon Pak Hadi)
P.S: Ini saya sertakan quote dari Founding Father yang (semoga) dapat selalu mengingatkan kita, bahwa Indonesia bukan milik sebagian orang, tapi milik semua yang bisa menjaganya tetap 'Sabang sampai Merauke'.