UA-51566014-1 Catatan Harian: Januari 2013

Kamis, 31 Januari 2013

Kata Sederhana yang Dimiliki Semua Orang



Aku sebal mengalami hal semacam ini. Sangat ingin menulis tapi ketika di depan monitor jari-jemari seperti terserang struk akut yang menghindari luncuran kata. Barangkali tulisan ini merupakan bukti, sama sekali tak berisi apalagi bertujuan. Tapi seseorang berkata, menulis adalah keterampilan, ia akan membaik jika dilakukan secara rutin (setiap hari) sehingga menjadi semacam ritual wajib.

            Terkadang monolog dalam pikiranku lebih indah dari yang tertuang di kertas. Sudahlah. . .terlalu rumit untuk dijelaskan. Capek juga berusaha menjelaskan hal absurd. Entah ini akan menjadi apa, yang jelas aku sedang berusaha konsisten dengan menulis minimal satu halam tiap hari. Setidaknya masih bisa merangkai kalimat.

            Aku mohon, berikan aku tema. .. apa saja yang bisa kutuangkan dalam halaman word TNR berfont 12 ini. Baiklah, mulai saja dengan kata yang paling manusiawi. Cinta.

            Setiap orang memiliki definisi  masing-masing mengenai kata ini, dan tidak bisa diganggu gugat. Lalu menurutku sendiri? Secara kongkret masih belum tau. Mungkin perasaan di mana kita ingin bersama seseorang, membahagiakan dan menjadi saksi pertama yang melihat dia tersenyum. Aneh, lalu bagaimana dengan istilah LDR. . .alias mereka yang menjalin hubungan tapi terpenggal oleh jarak. Itu sih resiko. Makanya aku tidak tau jelasnya.

            “Mencintai adalah membiarkan orang yang kita cintai bahagia”. Ini kalimat sok suci dan konyal. Pada kenyataannya kita ingin agar orang yang kita cintai selalu menjadi milik kita, egois memang. Kalau begitu apa yang membedakan cinta dengan nafsu. Hampir mirip kan? Bingung lagi.

            Berhentilah mengejar sesuatu yang tidak pasti. Cinta menugaskan kita mencari kesejatian, bukan ketampanan maupun materi. Memangnya kenapa, malu di sebut jomblo. Hanya orang-orang tak punya kepribadian saja yang malu dengan status itu tapi tetap sendiri sembari mengobral kalimat-kalimat gombal. Itu sih namanya tidak laku. Kalau pengin jadi the real jomblo. .  .jadilah manusia elegan yang tidak merayu sana-sini.  Dengan memilah dan milih mana yang cocok dengan kapasitas kepribadian kita. Satu lagi, percayalah pada Tuhan. Banyak kok yang tidak pacaran tetapi padi akhirnya menjadi keluarganya para pemenang. Membesarkan manusia-manusia hebat yang tak usang di makan kebodohan zaman.

            Cinta dan ikatan adalah hal yang terpisahkan. Mungkin benar kata Donny Dirgantara, “Cinta datang ketika cinta membutuhkan cinta”. Pusing kan memaknai kalimat ini. Mari pelan-pelan memahaminya. Cinta yang pertama adalah rasa, rasa tersebut memiliki masa tersendiri untuk hadir dalam diri seseorang, jadi jangan terlewat frustasi dulu. Cinta yang kedua adalah kita, yaitu cinta yang ada dalam diri kita. Apakah dia sudah siap menerima seseorang untuk menjalin komitmen atau tidak. Cinta yang ketiga adalah pasang kita, jelas dia akan membutuhkan kita dalam mengarungi hidup kelak. Dan pada saat saling membutuhkan itulah Tuhan mempertemukan . Lihat. . . betapa adil dan on time cinta sejati itu. So, menurut aku sih kurang perlu apa yang dinamakan pacaran atau proses penjajakan. Kuno sekali ya, tapi memangnya mau dapet yang sudah dijajaki (dicoba) orang banyak.

            By the way. . .udah satu halaman nieh. . thx y (blog tersayang) sudah mau menampung. See you.

Minggu, 27 Januari 2013

Hello Stranger: Jangan Biarkan Kita Tidak Saling Mengenal


Judul               : Hello Stranger
Genre              : Comedy Romantis
Sutradara        : Banjong Pisanthanakum

            Jika anda ingin tertawa terbahak-bahak namun setelahnya berurai air mata, maka Hello Stranger adalah film yang pas. Film bergenre komedi romantic ini menceritakan tentang dua orang patah hati yang secara kebetulan bertemu di Korea pada saat keduanya berlibur. Saling memahami satu sama lain membuat dua orang Thailand itu dekat dengan syarat tetap tidak saling mengenal. Mereka berjanji untuk dengan jujur mengatakan apa yang ada dalam pikiran, karena tidak mengenal berarti takkan pernah ada rasa segan untuk terbuka.

            Awalnya si cowok yang terlihat seperti gelandangan selalu menyusahkan si cewek. Namun ketika si cewek salah paham dengan kekasihnya hingga berujung pada kata “putus”. Cowok gelandangan inilah yang kemudian membantu untuk menemukan keceriaan kembali. Dan setelah mengalami hal konyol bersama, ternyat si cowok juga memiliki latar belakang kisah cinta yang menyedihkan. Ia ditinggal oleh sang kekasih hanya karena belum siap melangkah ke jenjang pelaminan. Dengan senang hati si cewekpun menghibur seperti yang telah si cowok lakukan dulu. Merasa tidak enak untuk memanggil “Hey” terus-menerus, maka setiap kali bertemu orang asing mereka sepakat memanggil May dan Darng.

            Setelah lama berdekatan, dua orang tersebut menyadari ada perasan tidak biasa di antara mereka. Lalu setelah mengalim pertengkaran kecil, May dan Darng sepakat untuk mengutarakan rasa suka masing-masing. Namun masalah kembali muncul pada saat hendak pulang ke Thailand. Darng berjumpa lagi dengan sang kekasih yang ternyata masih mencintainya. Detik itu Darng merasa sangat dilema, tetapi May mengalah dan mengatakan bahwa yang ada di antara mereka berdua bukanlah hal nyata. “Kita hanya dua orang yang kedinginan dan merasa kesepian”.

            Alangkah herannya bahwa setelah setahun berlalu perasaanya pada May tidak juga hilang. Dia terus merindukan May meski sudah di sisi sang kekasih. Sayang, tak ada satu halpun yang ia ketahui dari May. Bahkan namanya pun tidak. Pada akhir cerita si cowok menelepon ke sebuah acara radio (Dj Aoy dan Dj Chod) yang merupakan program favorit May. Dengan mengaku bernama Darng ia menceritakan semua kenangan manis yang mereka alami. May yang kebetulan tengah menyimak acara itu mengerti dan sangat terharu atas segala pengakuan Darng.

            Sungguh menarik kisah yang mengundang derai tawa. Ide cerita yang unik dan tidak terbayangankan sangat mengesankan untuk diikuti. Apalagi dengan memasang wajah ganteng Chunthawit Thanasewi dan sosok imut Nuengthida Sophon sebagai May. Sang sutradara cukup piawai mengaduk-aduk emosi penonton dengan menyuguhkan keharuan dan mengobatinya dengan tawa sekaligus tnapa menghilangkan sisi romantis. Hal yang dapat diambil dari film ini adalah sesederhana apapun sebuah kenangan, segalanya menjadi sulit diartikan jika kita tidak saling mengenal. Identitas itu penting.

Renungan


Apa Kabar Mahasiswa?

Kita mahasiswa, tapi bisa apa ketika melihat ketidakadilan merajalela di mana-mana. Hanya sesekali mengenakan baju kebesaran berupa jas yang warnanya di tentukan oleh atap di tempat menuntut ilmu, memangnya cukup? Lalu sehari kemudian disibukkan kembali oleh pencarian angka, jabatan di organisasi dan gelar yang pada akhirnya cuma melekat di belakang nama tanpa makna. Jika seperti itu apa yang membedakan kita dengan mereka yang berseragam putih abu-abu, putih biru bahkan yang  putih merah maupun seragam rompi sekalipun.

            Pernahkah anda bertanya pada diri sendiri, apa tujuan kuliah yang hakiki? Bernahkah Cuma mengejar huruf S untuk mengeruk uang kotor dari mereka yang untuk sampai ke SMA saja harus memeras keringat lebih. Lalu apa yang perlu dibanggakan dari status mahasiswa?
Tidak ada.
Belakangan ini aku mencoba membandingkan diri sendiri dan tema-teman. Ketika melihat pengemis di jalanan membawa anak, tanpa sengaja berujar “kasian ya”. Malah ditanggapi masa bodoh oleh orang di sampingku, “Sudahlah. Bukan urusan kita”.

Sedih mendapati betapa sederhananya pikiran mahasiswa masa kini. Aku tidak kasian pada pengemis itu, mereka masih bisa mengubah nasib. Salah mereka tidak mencari pekerjaan layak. Diberi masa kecil, remaja hingga dewasa. . .kenapa hanya berujung pada meminta-minta? Ada pepatah yang bilang “Miskin bukan nasib, tetapi pilihan”. Aku setuju dengan pernyataan tersebut, bagaimana seseorang mengusahakan nasibnya sendiri agar tidak memalukan bagi anak cucu-cucu. Aku hanya kasian pada si kecil dalam gendongan. Seharusnya dia hidup layak sebagai anak-anak. Seperti kita dulu: cukup susu, makanan bergizi dan belajar sesuai hak. Tapi apa, kenyataan bahwa orangtuanya seorang fakir adalah hal paling pedih. Bisa-bisanya sebagai mahasiswa kita tidak peduli, atau memang otak kita sudah bebal dengan indah dunia kampus yang menjunjung tinggi pengetahuan dan teknologi. Cobalah memposisikan diri sebagai mereka. . .

            Tulisan ini bukan bermaksud sok. Sama sekali tak ada niatan menuju kesana. Ini hanya semacam yang biasa kalian lakukan pada lembar buku harian yang indah dan berwarna-warni. Mungkin waktu memang telah menyamankan kita dengan teknologi. Coba tengok kakak-kakak kita pada tahun 66 dan 98. Para pengukir sejarah yang hilang ketika wakilnya menjabat. Aku tidak kagum pada pemilik kursi di DPR yang pernah mencicipi masa itu. Toh hasilnya tetap sama, korupsi masih berjalan sempurna. Aku justru kagum pada mereka yang suaranya tak lagi terdengar, tetapi dengan ketabahan menjalankan roda kehidupan di masyarakat. Menjadi diri sendiri dan berdiri dalam mimpi masing-masing.

            Jangan bilang zaman sekarang tak ada masalah untuk kita ganyang. Coba tengok, angka kemiskinan masih tinggi, pelecehan tetap terjadi, bahkan warga kita yang di luar negeri sana seperti tidak memiliki harga diri di mata majikan. Mau sampai kapan Indonesia menghamba pada dollar Amerika, real, Euro. Kita juga punya kemampuan untuk mengubah dunia, jumlah Universitas dan mahasiswanya saja peringkat 4 di dunia. Berarti warga Indonesia cukup pintar-pintar dong. Lalu kenapa masih miskin juga. Entahlah, mungkin karena kurang  peka.

Cahaya Bulan


Tau film Gie nggak, itu lho film tentang aktivis mahasiswa tahun 66an. Yupz. . . tahun di mana politik indonesia sedang panas-panasnya pasca G 30 S/PKI. Kalo nggak tau juga nggak papa sih, emang itu film udah lama banget pas jaman aku SD. Ini ada salah ost yang liriknya bagus banget buat orang yang lagi mencari jati diri kayak kita2. Check this out:

Cahaya Bulan

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
Kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

   aku orang malam yg membicarakan terang
   aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
Di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

   aku orang malam yg membicarakan terang
   aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang

Reff: cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
         yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
         bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
         sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Terangi dengan cinta di gelapku
Ketakutan melumpukanku
Terangi dengan cinta di sesatku

Dimana jawaban itu

Repeat reff

Selasa, 22 Januari 2013

Apa Ya. . .



Selamat siang para pengukir sejarah. . . kalian tau kan setiap manusia punya sosok yang dia kagumi. Ya, tempat kedua setelah Tuhan di mana kamu bisa curhat sepuasnya tentang betapa tidak adil dunia. Dan kebetulan aku juga punya, dia dewa Ganesha yang secara kebetulan menjadi ikon SMA N 3 Slawi (almamaterku). Yah. . . memang, secara mitologi dia adalah dewa pengetahuan umat hindu. Tapi tidak dosa kan? Toh kagum tak pernah bersinonim dengan memuja.
Baik, mungkin kalian tidak butuh cerita ini. Tapi aku ingin berbagi sesuatu yang tidak pernah sampai pada pemiliknya. Dulu, waktu aku masih bercita-cita menjadi dokter (belum kenal sastra). . . ada siswa satu angkatan yang pintarnya keterlaluan. Barangkali genius. Dan kita tau. . . genius itu beda tipis dengan gila. Dia bahkan tau apapun yang aku sebut pengetahuan tidak umum. Contohnya tentang (organ) perempuan, ah ya. . . bakatnya memang mendekati kurang ajar. Anehnya aku sering merasa kagum plus Ilfil secara bersamaan dan yang paling parah. Hal-hal semacam itu bisa bertahan sangat lama. Nah. . . setelah kenal Ganesha, dewa pengetahuan sekaligus pemberi rintangan. . .aku perlahan-lahan mulai memakai identitas tersebut.
Oke biar nggak berlarut-larut. . .kita sambut bintang tamu kali ini, GANESHA. .
            Dewa Ganesha adalah dewa Hindu yang dalam patung dan gambarnya yang terkenal dan dilambangkan dengan bentuk manusia yang memiliki kepala gajah. Selain bernama Ganesha, dewa ini juga disebut dengan Ganapati atau Winayaka. Perpaduan antara manusia dan bentuk binatang gajah ini merupakan simbul dari perlambangan manusia yang sempurna, yang diungkapkan oleh para Rsi Hindu. Pada patung dan gambarnya, Ganesha membawa berbagai benda di tangannya dan beberapa benda yang ada di depannya. Benda-benda tersebut dan juga patungnya adalah simbul utama dari Dewa Ganesha yang melambangkan beberapa pemikiran-pemikiran Hindu yang tinggi dalam kitab Hindu.
Kepala gajah Ganesha yang besar melambangkan kebijaksanaan, pengertian, dan kecerdasan untuk dapat membedakan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupan. Mulut yang lebar melambangkan keinginan manusia yang normal (butuh makanan) untuk dapat menikmati kehidupan di dunia Kuping yang besar melambangkan bahwa manusia yang sempurna adalah manusia yang memiliki telinga yang baik untuk dapat mendengarkan orang lain dan mengasimilasikan ide-ide mereka. Belalai dan dua gading yang gading bagian kirinya rusak adalah melambangkan bahwa tidak ada bagian tubuh manusia yang memiliki kekuatan sangat besar dan lebar seperti belalai gajah. Dua gading melambangkan dua sisi dari sifat manusia yaitu kebijaksanaan dan emosi. Gading yang kanan melambangkan kebijaksanaan dan gading kiri adalah lambang emosi. Gading kiri yang rusak ini juga melambangkan bahwa untuk mencapai kesempurnaan, emosi harus dikuasai dengan kebijaksanaan. Dalam mitologi, Ganesha dianggap telah menulis epik Mahabharata dengan gading yang rusak dan didiktekan oleh Rsi Vyasa. Sedangkan mata gajah yang memiliki ketajaman alami melambangkan pemikiran yaitu bila seseorang semakin kaya atau semakin bijaksana, ia harus dapat melihat orang lain lebih besar dari dirinya agar mencapai nilai rendah hati dan kesederhanaan.
Tubuh manusia dengan perut yang besar adalah simbul dari kebaikan dan penyerahan diri pada semua. Tubuh Ganesha biasanya memakai busana merah dan kuning. Kuning melambangkan kemurnian, kedamaian, dan kebenaran. Sedangkan merah melambangkan aktivitas di dunia yang merupakan tugas-tugas manusia di dunia yang dilakukan dengan kemurnian, kedamaian, dan kebenaran. Perut yang besar memiliki arti bahwa manusia sempurna harus mampu menghadapi semua hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan di dunia. Seekor tikus yang duduk dekat kaki Ganesha melambangkan bahwa manusia sempurna harus dapat menguasai egonya. Sedangkan tikusnya melambangkan ego manusia yang dapat memakan segalanya yang baik dan mulia dalam diri manusia. Dan tikus yang duduk dekat makanan itu tetapi tidak memakannya, memiliki arti bahwa ego yang dimurnikan dan terkendali dapat hidup di dunia tanpa dipengaruhi oleh godaan dunia. Selain itu, tikus juga merupakan kendaraan dari Ganesha, yang menandakan bahwa seseorang itu harus dapat mengendalikan ego untuk kebijaksanaan sehingga dapat bersinar.
Sebenarnya masih banyak sekali tentang Ganesha, mulai dari kelahiran sampai kenapa kepalanya berbentuk gajah. Tapi sampai di sini saja ya kawan, aku takut kamu terlalu bosan. Dadah :)
Referensi: http://wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/dewa-ganesha
Hai Mimpi, dapat salam dari semangat. Dia bilang pacarmu yang bernama sukses akan datang sesegera mungkina asal kau rajin belajar. Oia, sukses juga berpesan agar kau tidak selingkuh dengan pria dari jurusan manapun. Karena karya harus menjadi buah hati yang tidak pernah merasakan namanya tersakiti. Percayalah, suatu saat kita akan bersama-sama mengaruhi kehidupan dengan gilang-gemilang sebuah perjuangan. Berusaha ya sayang, sukses selalu menunggumu di gerbang masa depan:)

Minggu, 20 Januari 2013

The meaning of PHP



The Meaning of PHP
            “Aku di PHP-in………… :'(”
            Pernah nggak sih kalian merasa di php-in sama seseorang? Gimana rasanya? Tapi sebelum membicarakan php lebih jauh, mari intip dari asal usul katanya. Kata orang linguistic sih ETIMOLOGI…
            Menurut master google yang maha tahu kedua setelah Tuhan, di lihat dari frasanya saja cukup jelas. Pemberi Harapan Palsu, adalah orang yang secara sengaja maupun tidak memberi harapan berujung omong kosong. Di sini jelas, bahwa ketika seseorang melambang harapan (lebih spesifiknya lawan jenis) kemudian tidak menepati janji semula maka ia sudah masuk kategori PHP-wan atau PHP-wati.
            Mengenai kronologi menjadi PHP adalah demikian:
Ada pria A, dia entah dengan modus (Seorang PHP-wan selalu memiliki modus) apa mendekati gadis B. Kedekatan intens tersebut membuat si cewek lambat laun jatuh hati dan berharap agar si pria meresmikan hubungan keduanya yang sudah tak layak lagi di sebut “teman”. Lalu ketika si cewek mengutarakan perasaannya pada si cowok, tiba-tiba tanpa alasan jelas dia menjauh dan bersikap seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Nah. . . berarti si cowok telah melakukan tindak memberi harapan palsu, karena membuat si cewek berharap lebih terhadap progress hubungan mereka.
Sebenarnya penulis pernah menjadi dua-duanya sih, PHP-wati dan korban. Ketika menjadi PHP-wati secara tidak langsung aku tidak sadar, bahkan mungkin tidak merasa. Jadi waktu calon pacar menghilang  ya perasaannya biasa aja. Tapi ketika menjadi korban, apalagi pas ngetren-ngetrennya istilah php. Rasanya sakit banget, eh. .  .sakit aja deng. Soalnya nggak pernah ketemu tersangkanya juga. So perasaan itu menguap dengan mudah sesederhana helaan nafas. Mungkin bisa dijadikan tips buat korban PHP, berusaha menyibukkan diri dengan rutinitas yang menguras pikiran. Atau memikirkan makhluk lain yang bukan tersangkat. Percayalah, miracle ia another name of hardwork.
Mungkin kalian juga perlu tau gimana sih ciri-ciri orang yang demen PHP. Kan sedia paying sebelum hujan itu lebih baik. Oke……. Check this out:
1. Kata-katanya manis
            Nggak jauh beda sama playboy, PHP juga pintar meramu kata-kata. So berhati-hatilah dengan manusia semacam ini.
2. Pemuji yang Baik
            Dia pintar membuat hati lawan jenisnya melambung tinggi bagai diterbangkan ke langit ke 7. Tapi awas aja kalo tiba-tiba dijatuhin ke kawah gunung paling dasar.
3. Menghilang tiba-tiba
           Nah inilah bagian terparah dari suatu PHP, dia tidak menghubungi lalu menghilang seperti bulan di siang hari.

            Oke Segitu dulu curhatnya, tetap kuat dan cerdas yaa…..

Kamis, 17 Januari 2013

Sajak Pengangguran



 Lagi nggak ada kerjaan nih. kuliah libur, tv nihil. yesungdahlah posting puisi yang sebenarnya udah basi di draft.

Hanya Sebuah “Andai”
Kubayangkan semua orang menjadi aku
Bergerak maju tanpa suara
Menjuarai kompetisi paling nyata di luar kata-kata
Tenang, senyap . . .
Oleh bukti yang tak peduli janji
padaNya kami berbakti

Kubayangkan semua orang menjadi aku
Dimana tak ada lagi pawai para calon koruptor
Menyemai neraka bagi kami di sela-sela kalimatnya
Tak ada lagi sensor untuk harta kotor
Tak ada lagi buah busuk karena disimpan
Tak ada lagi mata yang memandang geli pengetuk kaca di perempat jalan
Semua masih tanpa suara

Kubayangkan semua orang menjadi aku
Lalu presiden bersepeda
Menteri dan stafnya jalan kaki
Para petani nyaman menatap kuncup-kuncup padi